Terusan PANAMA! jalan tol untuk kapal!!
Sumber : yukepo.com. |
Terusan Panama (Panama Canal) adalah sebuah kanal besar yang terletak di negara Panama, Amerika Tengah. Kanal Panama atau yang lebih dikenal dengan nama Terusan Panama lebih jelasnya adalah sebuah terusan yang membelah tanah genting Panama sepanjang 82 km, sekaligus juga membelah daratan Amerika Utara dan Amerika Selatan dan dengan demikian berhasil menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik. Terusan ini memotong waktu tempuh kapal laut karena tidak perlu memutar lewat ujung selatan Amerika Selatan. Sebagai contoh, jika sebuah kapal laut berlayar dari New York (Pantai Timur AS) menuju ke San Francisco (Pantai Barat AS) dan tidak melalui terusan ini maka jarak perjalanannya menjadi 22.500 km (14.000 mil), sedangkan jika memanfaatkan terusan maka jaraknya hanya menjadi 9.500 km (6.000 mil) saja!
Rencana pembangunan terusan ini sudah mulai muncul di abad ke 16 namun baru berhasil direalisasikan pada 15 Agustus 1914. Walaupun pembangunannya dilanda berbagai masalah seperti penyakit malaria, demam kuning, bencana tanah longsor, dan kekurangan air, terusan ini akhirnya berhasil didirikan dan telah membantu ratusan ribu kapal menyeberang sejak pembukaannya atau rata-rata 12.000 kapal per tahun.
Sumber : kompasiana.com |
• Lalu, bagaimanakah Cara Pengoperasiannya?
Terusan Panama mengandalkan sejumlah pintu air dan beberapa danau buatan. Dari Teluk Limon di Samudera Atlantik, kapal memasuki pintu air Gatun Locks yang mengangkat kapal setinggi 26 meter dari permukaan laut. Sejumlah lokomotif listrik kecil menuntun atau mendorong kapal melintasi pintu-pintu air tersebut. Kapal kecil mematikan mesin dan didorong, sedang kapal besar dituntun tapi tetap bergerak dengan kekuatan sendiri. Pintu air raksasa dari baja di belakang kapal ditutup dan pintu air di depannya dibuka untuk mengalirkan air pelan-pelan dari Danau Gatun. Ada tiga pintu air yang harus dilewati, yang akhirnya menaikkan kapal sampai sejajar dengan permukaan danau.
Kapal kemudian melepaskan diri dari lokomotif listrik dan berlayar melintasi danau buatan itu sejauh 22 mil atau 35 kilometer. Danau buatan ini semula adalah lembah Sungai Chagres yang dibendung dengan membangun dam raksasa Gatun. Sesampai di ujung tenggara Danau Gatun kapal memasuki Lintasan Gaillard (gill-yard) yang panjangnya 13 kilometer, lebar 150 meter dan kedalaman minimum 13 meter. Di ujung lintasan Gaillard kapal kembali memasuki pintu air yang juga dilengkapi lokomotif-lokomotif pendorong. Pintu air pertama Pedro Miguel Locks menurunkan kapal 9 meter ke permukaan danau Miraflores. Dari sini kapal kemudian berlayar melintasi danau Miraflores sejauh 2 setengah kilometer ke pintu air Miraflores atau Miraflores Locks. Disini dua pintu air menurunkan kapal sampai sejajar dengan permukaan Samudera Pasifik. Dan dari sini kapal berlayar memasuki Teluk Panama dan kemudian keluar ke Samudera Pasifik.
Diukur dari Teluk Limon di Samudera Atlantik ke Teluk Panama di Samudera Pasifik terusan ini memiliki panjang sekitar 82 kilometer dengan lama pelayaran sekitar 8 jam. Rata-rata ada 12.000 kapal melintasi terusan ini setiap tahun, atau sekitar 33 kapal sehari. Tetapi karena sempit, terusan ini tidak dapat dilewati kapal induk dan kapal tangki raksasa. Lebar Oleh karenanya kapal-kapal yang bisa melintas di terusan Panama disebut kapal-kapal Panamaz.
• Ongkos/tarif melewati Terusan Panama.
Otoritas terusan menetapkan tarif untuk melintas Terusan Panama berdasarkan jenis kapal, ukuran, dan kargo apa yang dimuat dalam kapal. Tahun 2007, Otoritas telah menetapkan tarif terbarunya dan kapal Disney Cruise Line asal AS pada tahun 2008 mencatat rekor sebagai pembayar tarif termahal yaitu sejumlah USD 331.200 atau sekitar 4,8 Milyar Rupiah!
Nahh itu tadi gambaran singkat mengenai Terusan Panama. Kalau saya menjadi Nahkoda saya rela membayar mahal tetapi bisa menghemat waktu berminggu-minggu daripada harus memutari Amerika Selatan. hahaha...
https://www.google.com/amp/s/www.beritaunik.net/unik-aneh/kisah-terusan-panama-si-pembelah-benua.html%3famp
Comments
Post a Comment