APA ITU AIR TO AIR REFULING / PENGISIAN BAHAN BAKAR DI UDARA ?
Pengisian bahan bakar di udara, merupakan proses memindahkan bahan bakar dari satu pesawat (tanker) ke pesawat lain (penerima) dalam sebuah penerbangan.
Hal ini di lakukan guna untuk menambah jarak tempuh pesawat dari yang awal mulanya hanya bisa menempuh jarak tertentu, jadi bisa mencapai jarak yang lebih panjang. Pengisian bahan bakar di udara juga berfungsi untuk menambah daya angkut suatu pesawat.
Yang dimaksud dengan menambah daya angkut suatu pesawat adalah, jika dalam sebuah misi yang mengharuskan pesawat tempur untuk membawa berbagai persenjataan yang melebihi daya angkut pesawat tersebut/biasa di sebut MTOW ( Maximum Take Off Weight) maka satu satunya cara yang dilakukan adalah mengurangi bahan bakar dari pesawat tempur tersebut. Nah untuk menutupi kekurangan bahan bakar itu maka di lakukanlah air to air refuling.
Dalam air to air refuling dikenal dua cara, yaitu
1. Sistem "Boom and Receiver"
Biasa juga di sebut "flying boom". Sistem ini memakai pipa yang kaku, memiliki sistem kamera yang di kendalikan oleh dua sayap kecil yang oleh operator yang berada di pesawat tanker akan diulur dan dimasukkan ke lubang tangki bahan bakar pada pesawat penerima. Penerbang pada pesawat penerima harus memposisikan pesawat dan kecepatanya sedemikian rupa sehingga tepat posisinya dan proses pengisian bahan bakar dapat di lakukan.
Kelebihan :
• aliran bahan bakar (transfer rate) dari pesawat tanker ke pesawat penerima lebih banyak.
• di kususkan untuk pesawat - pesawat besar seperti bomber. Lebih efektif karena pesawat tersebut memerlukan bahan bakar yang banyak
• pesawat tanker jenis boom dapat juga melakukan pengisian BBM pada pesawat yang hanya memiliki refuling-probe dengan menggunakan Boom-to-probe adapter
Kekurangan :
• perlu biaya besar untuk training operator
• desain tanker yang rumit
• hanya dapat mengisi satu pesawat sekali jalan
• tidak bisa untuk mengisi bahan bakar helikopter
2. Sistem "Probe and Drogue"
Sistem ini memakai pipa yang fleksibel. Bentuk drogue nya mirip sekali dengan shuttlecock badminton yang tersambung dengan pipa bahan bakar. Fungsi drogue ini untuk menstabilkan pipa selama di udara dan menyediakan saluran untuk menjadi jalur masuknya bahan bakar ke dalam pipa.
Cara kerjanya : pesawat tanker dan pesawat penerima harus berada pada posisi sejajar horizontal di mana pesawat tanker berada di depan pesawat penerima. Setelah kedua pesawat ini siap, pilot tanker akan menjulurkan drogue ke arah pesawat penerima. Setelah terjulur, pilot pesawat penerima akan mengeluarkan alat yang disebut probe. Yaitu semacam "mulut" penerima bahan bakar yang ada di pesawat tersebut, kemudian pilot pesawat penerima mengatur pesawatnya hingga posisi probe masuk ke dalam lubang drogue. Disinilah pengisian bahan bakar mulai di lakukan.
Kelebihan :
• desain tanker simple dan murah
• bisa mengisi bahan bakar untuk helikopter
• tidak perlu operator kusus, cukup pilot saja yang menjalankan
Kekurangan :
• diameter pipa yang kecil hanya cukup mengalirkan 1 - 1,5 ton bahan bakar per menit.
• turbulence pada pesawat dan kecepatan angin sangat mempengaruhi proses pengisian bahan bakar
• kecakapan (skill) penerbang dari pesawat penerima sangat di perlukan dikarenakan tidak adanya operator kusus.
• karena posisi pesawat penerima berada di belakang pesawat tanker, probe nya itu bisa masuk ke engine pesawat penerima kalu tidak hati-hati.
SC :
http://www.ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/teori-penerbangan-mainmenu-68/542-air-to-air-refueling-pengisian-bahan-bakar-di-udara
Comments
Post a Comment