Teori Manajemen

Teori Manajemen Ilmiah (1870-1930)

Salah satu tokoh teori manajemen ilmiah adalah Frederick Winslow Taylor. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah satu tokoh terbesar manajemen. Ia dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah.

Berdasarkan penelitian dan analisisnya, ditetapkan beberapa prinsip baru yang menggantikan prinsip lama, yaitu sistem trial and error.

Kesimpulan dari penelitiannya adalah perusahaan akan mendapat hasil yang memuaskan apabila pekerjaan yang akan dilaksanakan direncanakan dengan memperhatikan segi teknologi maupun pelaksananya (manusia).

Pada teori manajemen ini mempergunakan ilmu statistik dan matematika dalam mengembangkan teori teorinya.
Aliran manajemen ilmiah menyatakan masalah masalah manajemen bisa dijelaskan dengan pendekatan kuantitatif.

Kelebihan Aliran Manajemen Ilmiah
  1. Dapat diterapkan dengan baik di jaman sekarang
  2. Keputusan bisa dijalankan dengan memperhatikan hal hal yang sifatnya ilmiah serta rasional sehingga bisa menghindari aktivitas yang membuang sumber daya yang dimiliki dengan sia sia karena trial and error
  3. Mampu menciptakan produk ataupun menyelesaikan pekerjaan secara lebih baik dan cepat.


Kekurangan Aliran Manajemen Ilmiah

  1. Konflik internal bisa terjadi karena adanya persaingan antar personal individu dalam organisasi
  2. Aspek sosial para pekerja kurang diperhatikan


Teori Organisasi Klasik (1900-1940)

Salah satu tokoh teori organisasi klasik adalah Henry Fayol (1841-1925). Fayol mengemukakan teori dan teknik administrasi sebagai dasar pengelolan organisasi yang  kompleks. Hal ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General (General and Industrial Management).

Fayol dan Taylor mengemukakan hal-hal yang sama dimana prinsip-prinsip manajemen tertentu harus dipelajari oleh baik manajer maupun karyawan.  Akan tetapi, fayol lebih menitik beratkan kepada manajer tingkat bawah, sementara Taylor kepada manajer tingkat menengah dan atas.

Dalam teori menurut Fayol, manajemen dibagi ke dalam lima unsur, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengoordinasian, dan pengawasan. Selain kelima unsur tersebut, Fayol membagi enam kegiatan manajemen, yaitu teknik produksi dan manufakturing produk, komersial, keuangan, keamanan, akuntansi, dan manajerial.
Teori manajemen yang memiliki aliran klasik ini menyatakan bahwa manajemen sesuai dengan fungsi fungsi yang terdapat pada manajemen.
Teori manajemen klasik tak lepas dari birokrasi yang berdasarkan pada dasar hierarki.
Oleh karenanya pada aliran klasik ini terdapat pembagian kerja, struktur organisasi, hierarki proses fungsional serta pengawasan.
Kemampuan dan perhatian manajemen diarahkankepada penerapan fungsi manajemen tersebut.


Berikut 14 prinsip manajemen menurut Fayol:

• Devision of Work (spesialisasi dalam pekerjaan). Dengan adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja.
• Authority and Responsibility (Kewenangan dan tanggungjawab). Kewenangan adalah hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk dipatuhi. Wewenang dibagi menjadi dua, yaitu wewenangpersonal dan wewenang offisial.  Wewenang personal bersumber pada intelegensi, pengalaman nilai moral, kesanggupan  untuk memimpin. Sementara itu, wewenang offisial adalah wewenang resmi yang diterima dari atasannya. Tanggungjawab adalah tugas dan fungsi yang harus dikerjakan.
• Dicipline (Disiplin).
• Unity of Command (Kesatuan Instruksi). Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari satu atasan. Hal ini untuk menghilangkan saling lempar tanggung jawab.
• Unity of Direction (Kesatuan Pengarahan). Kegiatan dengan tujuan sama harus diarahkan oleh satu orang yang sama.
• Subordination of Individual Interest to Generale Interest. Kepentingan seseorang tidak boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi.
• Renumeration. Gaji pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan.
• Centralization (Pemusatan).
• Scalar Chain (Garis Wewenang). Alur komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kekuasaan terakhir.
• Order. Setiap orang seharusnya ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya.
• Equity (Kesamaan). Persamaan perlakuan dalam organisasi kepada pekerja perlu dilakukan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik.
• Stability of Tonure of  Personel. Pekerja memerlukan adaptasi dalam pekerjaan barunya. Seorang pekerja yang sering mengalami perubahan pekerjaan dalam suatu organisasi akan mengalami hambatan karena perlunya proses adaptasi. Hal ini tentu akan menurunkan produktivitas organisasi.
• Initiative (Inisiatif). Setiap bawahan perlu diberi kekuasaan dan kebebasan dalam berpendapat, menjalankan dan menyelesaikan rencananya.
• Esprit the Corps. Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.

Kelebihan Teori Manajemen Aliran Klasik

• Memberi format atau bentuk organisasi
• Memberi kontribusi tentang konsep organisasi yang berupa birokrasi yang berdasarkan hierarki. Dan sampai pada masa kekinian, hal tersebut juga masih dipergunakan secara luas di organisasi organisasi yang sudah modern.
• Memberi pondasi dasar pada organisasi, bentuknya berupa proses fungsional, pembagian kerja, struktural serta pengawasan
• Pembagian tugas yang sudah jelas berdasarkan keahlian yang dimiliki oleh tiap tiap anggota, maka dari itu tidak diperlukan lagi waktu untuk memahami dan menguasai keterampilan baru
• Adanya spesialisasi kewenangan dan pekerjaan, maka kegiatan kegiatan pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan


Kekurangan Teori Manajemen Aliran Klasik

• Teori Manajemen Aliran Klasik kurang maksimal untuk dapat diterapkan pada kondisi yang kompleksitasnya sangat tinggi seperti akhir akhir ini
• Kurangnya aspek sosial terutama yang menyangkut kebutuhan kebutuhan terkait pekerja sebagai manusia. Teori ini tidak melihat adanya ketegangan ketegangan yang muncul akibat kebutuhan pekerja yang tidak bisa dipenuhi. Manajer hanya fokus untuk memperhatikan segi fisik dan materi.
• Motivasi hanya mengarah pada ekonomi semata, sering kali terjadi pemutusan tenaga kerja hanya untuk memperoleh tingkat produktifitas yang diinginkan
• Adanya keterbatasan dan sempitnya fokus terhadap efisiensi dari perspektif penting yang lain. Perspektif yang menganggap remeh peran serta individu indiviu yang ada dalam organisasi


Hubungan Manusiawi / Neo Klasik (1930-1940)

Teori ini lahir karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi seperti yang diharapkan. Teori ini melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Salah satu tokoh teori hubungan manusiawi adalah Hugo Munsterberg.

KELEBIHAN:
1. Memberikan pemahaman akan pentingnya motivasi, perilaku kelompok, hubungan antar karyawan, dan kerja bagi manusia.
2. Meningkatkan empati manajer dalam berhubungan dengan karyawan.
3. Mengurangi jumlah karyawan yang tidak profesional.

KEKURANGAN:

1. Model dan teori yang ditawarkan dipandang terlalu abstrak dan rumit untuk diterapkan.
2. Kompleksitas perilaku manusia yang terjadi seringkali mengakibatkan para ahli aliran ini memberikan saran yang berbeda sehingga menyulitkan pemilihan.
3. Kepemimpinan tidak efektif
4. Kalau moral dan efisiensi luntur, hubungan manusia dikatakan tidak efektif

Teori Manajemen Modern (1940-sekarang)


Tokoh manajemen pada masa ini adalah Douglas McGregor yang terkenal dengan teori x dan y. Teori xy ini merupakan salah satu teori perilaku.

Teori xy ini diungkap McGregor dalam bukunya, The Human Side Enterprise. Dalam buku ini, diuraikan para manajer /pemimpin organisasi memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai/karyawan yaitu teori x atau teori y.

Menurut asumsi teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya adalah:

• Pada dasarnya pegawai tidak menyukai pekerjaan, jika mungkin berusaha menghindarinya.
• Karena pegawai tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus dipaksa, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
• Para pegawai akan mengelakkan tanggung jawab dan mencari pengarahan yang formal sepanjang hal itu terjadi.
• Kebanyakan pegawai menempatkan rasa aman diatas faktor lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan memperlihatkan sedikit ambisi.

Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan alternatif teori lain yang dinamakan teori Y. Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai manusia adalah sebagai berikut:

• Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan kepada orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jira keadaan sama-sama menyenangka.
• Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.
• Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.
• Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan social, penghargaan dan aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
• Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat.

Dengan memahami asumís dasar teori Y ini, McGregor menyatakan selanjutnya bahwa merupakan tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali dengan memberikan kesempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing individu.

Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri sebaik mungkin, dengan memberikan pengarahan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen modern adalah manajemen yang pada periodenya ditandai dengan sudah dipelajari manajemen sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar logika ilmiah, sehingga banyak melibatkan ahli manajemen maupun ahli ekonomi untuk melakukan penelitian tentang manajemen yang menghasilkan berbagai teori maupun aliran manajemen. Teori-teori ini pertama kali dirintis oleh; Robert Owen, Adam Smith, Charles Babbage dan Max Weber.

Kelebihan :
• Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi penganggaran modal, perencanaan produk, manajemen persediaan, penjadwalan, metode antrian, transportasi.

Kekurangan :
• Konsep manajemen modern sulit dipahami karena perhitungannya yang sulit.

Demikian pembahasan tentang perkembangan teori manajemen, semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

PENGERTIAN DAN PERBEDAAN LOGO BUS ROYAL COACH E & ROYAL COACH SE

Pengertian Aproksimasi

Pengertian Cause-effect graphing