Mengenal Karakter Tiga Wilayah Jakarta yang Sangat Terasa Warnanya

#InfoEB #Karakter #Wilayah #Jakarta

Mengenal Karakter Tiga Wilayah Jakarta yang Sangat Terasa Warnanya

Belum lengkap rasanya jika kita enggak ngomongin anak-anak gaulnya Jakarta pada HUT kota ini.

Kalau jaman dulu sih sempat banyak beredar istilah Anak Gaul Jakarta (AGJ). Tapi sekarang fenomenanya sudah beda. Bahkan tiap wilayah di Jakarta punya ciri khas sendiri loh!

Jakarta Selatan, Jakarta Utara hingga Jakarta Barat, tiga wilayah tersebut cukup memiliki karakter anak-anak gaul yang berbeda-beda.

1. Jakarta Selatan, salah satu pusat hedon

Kita mulai dari Jakarta Selatan, wilayah yang satu ini bisa dibilang paling menarik dan fenomenal. Konon kabarnya Jaksel merupakan salah satu pusat hedonisme dan gudangnya kaum kekinian. Karena banyak pengusaha, konglomerat hingga pejabat yang tinggal disana.

'Ada uang ada barang' tampaknya istilah tersebut cocok buat mewakili anak Jaksel yang dikenal dengan gaya hidupnya yang hype dan hedon.

Ngomong-ngomong soal Jaksel, di akhir tahun 2018 lalu juga sempat viral tentang gaya bahasa anak-anak gaul Jaksel.

Bahasa anak gaul Jaksel yang sempat menggemparkan media sosial tersebut. Seperti penggunaan bahasa Indonesia yang dikombinasi dengan bahasa Inggris. Misalnya saja penambahan kata-kata which is, even dan literally.

Contoh kalimatnya, "Sebenarnya selama ini gue tahu dia dekat dengan Vina, even dia enggak pernah bilang ke gue. Which is sebenarnya literally gue ngerasa ada yang beda sama mereka dari bulan lalu'.

Gimana enak didengarnya? Apa kamu malah kesal karena menganggap sok Inggris? Kalau kamu penasaran dengan gaya bahasa itu langsung aja datang ke tempat-tempat nongkrong anak gaul Jaksel. Atau pantau media sosial teman-teman kalian yang tinggal di Jaksel, pasti kamu menemukan bahasa seperti itu.

Selain bahasa yang keinggris-inggrisan, kehidupan anak gaul Selatan yang agak sedikit 'gelap'.

Sudah menjadi rahasia umum jika banyak tempat-tempat dugem yang keren di wilayah Jakarta Selatan seperti contohnya dikawasan yang berada dikawasan SCBD. Sangking keren dan populernya, tak ayal jika anak gaul dari wilayah di luar Jaksel pun rela jauh-jauh datang, demi menikmati 'indahnya malam' di klub-klub berkelas.

Dari SCBD, ke daerah Senayan, pada malam hari kamu bisa melihat aksi anak-anak mobil yang balap drag liar, di Jl. Asia Afrika. Kendati itu ilegal dan membahayakan pengguna jalan lainnya, namun jiwa muda yang bergejolak di arena ajang adu gengsi para car enthusiast Jakarta tak pernah kendur. Which is sudah sering gap, diperingatkan, bahkan beberapa mobil kerap diamankan oleh polisi. Eh jadi ikut-ikutan anak jaksel dah tuh pakai which is.

2. Jakarta Utara, pelabuhan dan kawasan orang kaya tajir melintir

Dari Selatan kayaknya enaknya ke utara. Untuk wilayah utara di sekitar pelabuhan Tanjung Priok, kamu mesti punya nyali gede. Enggak peduli mau kamu kaya, miskin, gaul atau katro intinya nyali kamu harus besar.

Soalnya di wilayah utara itu emang rada bikin sekut. Kalian tau sendiri lah penduduk di area pelabuhan kayak gimana. Seperti layaknya area pelabuhan di seluruh dunia seperti itu jadinya. Jadi wajib hati-hati dan selalu waspada agar kalian terhindari dari bahaya.

Namun kehidupan seperti berbeda jauh saat kamu ke wilayah elitnya Jakarta Utara di sekitar Pluit dan Pantai Indah Kapuk. Kalau ini sih jangan ditanya lagi, banyak banget jajaran tempat nongkrongnya anak gaul yang hits dan mevvah habis. Mulai kafe, restoran hingga bar mewah. Terlebih lagi beberapa tempat menawarkan view pantai yang super kece, enggak heran jika wilayah itu punya daya tarik yang luar biasa bagi anak muda di utara Jakarta.

Di kawasan elite itu kayaknya populasi sepeda motor lebih sedikit ketimbang mobil. Mobilnya juga keren-keren habis dan oke punya lah pokoknya. Menandakan jika banyak orang-orang tajir melintir di kawasan tersebut.

3. Jakarta Barat, penuh dengan tempat hiburan

Dari Utara kita melipir ke Jakarta Barat, kalau ngomongin anak-anak muda di Jakarta Barat, beberapa tempat anak-anak gaulnya yang cukup jadi favorit. Seperti mall-mall yang lumayan besar dan lengkap kaya Mall Ciputra, Mall Taman Anggrek, Central Park serta Neo Soho.

Lalu untuk anak gaul berkantong tebal yang menyukai dunia malam, di kawasan Kota pun banyak terdapat beberapa bar atau klub yang cukup keren. Tapi biasanya karakteristik lagu-lagu di klub daerah Jakarta Barat cendrung berbeda dengan selatan. Wilayah barat lebih ke arah breakbeat remix, sementara selatan lebih pada musik-musik EDM.

Kalau untuk anak gaul Jakarta Barat yang low budget biasanya sih nongkrongnya di sekitaran Puri Indah Mall, Kembangan atau yang lebih dikenal dengan kawasan CNI. Karena di sana banyak jajanan kaki lima yang nikmat dengan harga yang cukup terjangkau.

Disaat malam hari kawasan CNI biasanya dipenuhi dengan berbagai komunitas sepeda motor yang didominasi aliran modifikasi ke arah thailook. Cirinya seperti pakai ban cacing dan part-part dari Thailand. Dari sepeda motor laki-laki hingga motor matik lawas dan anyar. Jangan heran kalau lewat sana agak berisik, karena tak sedikit sepeda motor matik yang menggunakan knalpot racing mber-mber.

Terus kamu juga bakal lihat pemandangan yang jarang kamu temui di daerah lainnya, banyak 'cabe-cabean motor' yang lalu lalang. Biasanya sih ciri-cirinya wangi semerbak, rambutnya pirang, bertato, berpakaian minim dan make up tebal. Kalau kalian lihat cewek dengan ciri-ciri tersebut bisa jadi sih cabe-cabean, tapi bukan berarti ngejudge juga, enggak semuanya yang seperti itu.

Kadang suka heran dengan dandanan mereka (cewe cabe-cabean) yang puool abizz, padahal cuma mau nongkrong di starling alias starbucks keliling (penjual minuman kopi yang menjajakan dagangan berkeliling menggunakan sepeda).

Dipha Barus: Enggak ada pemisahan

Menurut DJ ini memang ada kesan pemisahan pada beberapa dekade lalu. Itu menurut dia sangat terasa sekali. Sejalan dengan waktu tirai pemisah pembeda semakin hilang.

"Kalo dulu menurut gue culturenya anak mudanya ada yang kepisah. Kayak ada west side, south side, north side, east side, maksudnya bukan kayak ngegank yah! Tapi kalau sekarang sudah satu," Kata Dipha Barus saat ditemui merahputih.com.

"Sekarang culturenya sudah berubah. Karena semua anak-anak selatan dengan gampangnya transportasi yang memadai untuk ke utara ke pusat ke Jakarta Barat. Perkembangan infrastruktur yang bagus, jadi culturenya sudah semakin satu enggak ada geng-gengan itu," lanjut Dipha.

Dipha juga mengungkapkan jika kreativitas anak-anak muda sekarang khususnya di Jakarta semakin baik dan bagus. Apalagi dengan banyaknya wadah digital yang memungkinkan mereka untuk terus berkreasi sesuai dengan keinginan mereka sendiri.

"Kreativitas anak mudanya makin bagus dan makin menantang dan makin jujur. Itu dia yang gue suka sih, makin jujur saja. Kreativitas anak-anak mudanya dengan gampangnya bisa mengeluarkan karya. Gue (membuat karya) di media apapun dan bisa gue buat sendiri. Itu bagi gue kayak enggak ngelimit kreativitas anak-anak mudanya gitu, from limitation to liberation. Kita kayak hidup di the best era," jelas DJ yang tinggal dikawasan Cipete, Jakarta Selatan itu.

Bagi Dipha anak-anak muda itu harus berkarya dari hatinya dan jujur. Kemudian jangan pernah takut untuk berkarya, semuanya harus melewati proses bila ingin mencapai kesuksesan.

"Berkarya dengan jujur, kamu harus bahagia dan bersyukur terus dengan apa yang kamu, dan kamu jangan takut sama sekali dengan proses hidup. Emang proses hidup kayak enggak enak, tapi itu yang buat kamu jadi tambah ke yang kamu inginkan. Jadi jangan hanya fokus dengan tujuan tapi fokus pada proses dan perjalanan," jelas DJ yang meroket dengan single No One Can Stop Us.

"Semoga Jakarta damai, jangan (ada) rusuh. Gue berharap Jakarta bisa jadi kota yang (jadi) sumber inspirasi bagi kota-kota di dunia," harap Dipha.

Source:
https://merahputih.com/post/read/menembus-batas-anak-gaul-jakarta-di-berbagai-wilayah

Comments

Popular posts from this blog

PENGERTIAN DAN PERBEDAAN LOGO BUS ROYAL COACH E & ROYAL COACH SE

Lebah Ganteng dan Pein Akatsuki, Dua Sosok Penerjemah Film Tersohor di Indonesia!

Pengertian Aproksimasi